Gagas Hari Santri, Jokowi Dianggap Eliminasi Nilai 1 Muharram
Minggu, 26 Oktober 2014 – 14:07 WIB
"Santri kan identik dengan keilmuan. Jadi bisa bersamaan di hari Pendidikan Nasional. Hari Nuzulul Quran juga cocok. Jadi bukan diganti, tapi ada plusnya. Semisal hari Pendidikan Nasional plus hari Santri. Kurang lebihnya begitu kalau mau dipaksakan ada hari Santri," jelasnya.
Menurut Gus Wahyu NH Aly menilai penetapan Hari Santri sebagai gagasan yang menarik. Karena ide tersebut membawa spirit tersendiri di kalangan santri.
"Kalau bisa ada juga hari Kyai, hari Ulama, hari Ustaz, hari Pelajar, dan lain-lain. Kan jadi menarik, apalagi kalau kalender kita penuh tanggal merahnya mungkin banyak yang suka," pungkasnya. (wid/rmo/jpnn)
JAKARTA - Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 lalu menandatangani komitmen menjadikan setiap 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional. Bertepatan 1 Muharam,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Menpora Dito Dukung Voice of Baceprot Tampil di Festival Musik Paling Bergengsi di Dunia
- Kemenkes Gandeng Kedutaan Swedia-AstraZeneca Perkuat Pelayanan & Sistem Kesehatan di Indonesia
- Peradi Pimpinan Otto Hasibuan Siap Beri Masukan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Pendeta Gilbert Lumoindong Digugat Aktivis Kristiani di PN Jakpus
- Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan, Toyota Eco Youth Kembali Digelar
- Hadiri Halalbihalal PW Prika, Menaker Ida Apresiasi Dedikasi Para Pensiunan Kemnaker