Gaji Guru Honorer Ngadat 3 Bulan, Beli Bensin dari Uang Utang

Gaji Guru Honorer Ngadat 3 Bulan, Beli Bensin dari Uang Utang
Sapto Nugroho guru honorer daerah di SMPN 1 Pulau Laut Barat melepas siswanya di jam pulang sekolah. Foto: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN

"Kasihan sekali. Demi anak-anak terpaksa dia utang," ujar Mulyana rekannya. Sapto mengajar di SMPN 1 Pulau Laut Barat.

Sapto masih muda, 35 tahun lebih sedikit. Sudah memiliki istri dan anak. Dia sempat protes karena pemerintah membatasi usia tes CPNS yakni maksimal 35 tahun.

Menurut Sapto, jumlah guru PNS masih sangat kurang. Itu terbukti dengan kebijakan banyak sekolah dan pemerintah daerah mengangkat guru honor. Guru sekolah digaji sekolah, guru honor daerah digaji pemerintah daerah.

Sapto adalah sarjana FKIP Bahasa Inggris. Dia bukan guru tanpa keahlian. Mengajar ratusan anak dan digaji hanya Rp800 ribu sebulan. Itu pun di awal tahun mesti puasa hingga Maret.

Para pejabat dan orang-orang sukses sekarang, kata Sapto, lahir dari tangan guru honor. "Coba yang sekarang jadi pejabat. Tanya, pernah dididik guru honor tidak? Janganlah begitu," keluhnya kepada Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group).

Ditemui di ruangannya, Rabu (6/3), Sekda Said Akhmad mengaku sudah memanggil Kepala Dinas Pendidikan Selamat Riyadi ke kantornya. Dia meminta masalah itu cepat dibereskan.

"Saya bilang ke dia, janganlah diperlambat-lambat soal honor guru itu. Itu juga tidak seberapa angkanya. Kalau lambat bagaimana. Harus cepat kalau guru," ujarnya.

BACA JUGA: Soal Kartu Prakerja, PKS: Anggaran Dari Mana?

Tiga bulan lamanya gaji guru honorer di Kotabaru tak kunjung dibayar, ada yang utang untuk sekadar beli bensin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News