Gaji Guru Tak Cukup, Sugeng Merangkap Jadi Tukang Becak

Mengajar Digaji Rp 224 Ribu, Genjot Becak Dapat Rp 900 Ribu

Gaji Guru Tak Cukup, Sugeng Merangkap Jadi Tukang Becak
Sugeng Supriadi, selain mengajar di SMP Nusantara, Bandarlampung, ia juga harus menjadi pembecak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Foto: Alam Islam/Radar Lampung

Wakil Kepala SMP Nusantara Bidang Kesiswaan Kholinawati SPd juga mengakui hal itu. "Pak Sugeng merupakan seorang yang sangat tabah, sangat bertanggung jawab, dan disiplin. Walaupun dalam kondisi sakit, dia tetap mengajar. Datangnya pun tidak pernah telat. Pokoknya, sangat disiplin," katanya.

Senada, Ratih, anak Sugeng, menyatakan bangga meski sang ayah menekuni pekerjaan yang kerap dipandang rendah oleh sebagian orang tersebut. "Saya justru bangga dengan bapak. Saya tidak malu punya bapak tukang becak," katanya dengan yakin.

Di tengah kesibukannya, Sugeng masih menyimpan sebuah ambisi besar, yaitu melanjutkan pendidikan ke jenjang strata 1. "Biar saya bisa diangkat (jadi PNS). Sekarang kan harus sarjana untuk dapat sertifikasi guru. Semoga Allah mengabulkan harapan itu," katanya sambil menunduk. (fik/jpnn/c11/nw)


Nasib guru honorer di mana pun sama. Gaji jauh dari cukup dan guru terpaksa ngobjek untuk menutup kebutuhan hidup. Itu pula yang dijalani Sugeng,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News