Gandeng Google, Pemkot Surabaya Bakal Jadikan Kawasan Bulak Sentra UKM Baru

Gandeng Google, Pemkot Surabaya Bakal Jadikan Kawasan Bulak Sentra UKM Baru
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi. Foto: Istimewa

jpnn.com, SURABAYA - Kawasan pesisir Surabaya tepatnya di Kecamatan Bulak masuk dalam prioritas pengembangan ekonomi masyarakat di Kota Pahlawan. Pemerintah Kota Surabaya sudah membangun sejumlah destinasi wisata baru di daerah tersebut. Warga yang tinggal di kawasan wisata anyar itu harus berdaya melalui pengembangan ekonomi berbasis UKM.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, sebanyak sembilan kampung di Bulak telah didampingi oleh tim khusus selama tiga bulan. Tim tersebut mendampingi mereka dan memberi mereka pelatihan yang menyeluruh.

“Pendampingan yang diberikan komplit. Pertama, tentu mengubah paradigma mereka agar memiliki semangat entrepeneurship. Kemudian membekali mereka dengan skill produksi pengolahan makanan, standar pengemasan, standar produk, standar kebersihan, business plan, hingga manajemen usaha,” kata Eri dalam Gelar Produk Unggulan Kecamatan Bulak di kantor Kelurahan Kedung Cowek.

Tak tanggung-tanggung, beberapa lembaga terkemuka digandeng untuk memberdayakan warga Bulak. “Kami menggandeng Womenwill, salah satu inisiatif global dari Google untuk menciptakan peluang ekonomi bagi perempuan, kemudian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” yang menjadi rekan utama kami dan support dari Universitas Tianjin, Tiongkok,” kata Eri.

Dalam tiga bulan, warga sudah bisa memproduksi beberapa makanan kemasan. Mulai dari kerupuk kepiting, kerupuk lorjuk, risoles ikan laut, hingga produk hiasan dari limbah makanan laut.

(Baca Juga: Surabaya Bakal Punya Underpass Untuk Hubungkan Kebun Binatang - Terminal Joyoboyo)

“Beberapa langsung menemukan pasarnya. Bahkan sudah bisa transaksi dan menjual produk-produknya ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Beberapa produk juga sudah ada di Pasar Atom,” katanya.

Eri mengapresiasi perkembangan ekonomi lokal yang benar-benar tumbuh dari warga setempat. “Ada yang omsetnya sudah mencapai Rp 10 juta per bulan. Artinya, pendampingan yang dilakukan sudah berhasil dan sudah ada pengakuan dari konsumen dengan dipasarkannya produk-produk Bulak di pasar modern,” kata Eri.

Kawasan Bulak yang dulu merupakan daerah pesisir yang kumuh kini disulap menjadi tempat dengan destinasi wisata beragam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News