Gandeng PFN, Studio Denny JA Bakal Garap Film yang Mengadopsi dari Puisi Esai

Gandeng PFN, Studio Denny JA Bakal Garap Film yang Mengadopsi dari Puisi Esai
Studio Denny JA menandatangani kerja sama dengan Produksi Film Negara (PFN) untuk membuat film layar lebar. Foto dok SDJ

jpnn.com, JAKARTA - Studio Denny JA menandatangani kerja sama dengan Produksi Film Negara (PFN) untuk membuat film layar lebar.

Nantinya, film pertama yang diangkat dari puisi esai akan segera diproduksi untuk layar lebar.

“Setelah film ini, berbagai puisi esai unggulan lainnya akan menyusul diangkat menjadi film layar lebar,” ujar Denny JA dalam keterangannya pada Senin (12/12).

Adapun film tersebut berjudul 'Seribu Payung Hitam dan Sisanya Rindu'. Film ini merupakan pengembangan dari puisi esai karya Denny JA berjudul 'Kutunggu di Setiap Kamis'.

Dalam kerja sama produksi film tersebut, Direktur Utama Produksi Film Negara Dwi Heriyanto dan tim inti Studio Denny JA sepakat untuk menyusun rencana makro.

"Jika kita memiliki gagasan yang mencerahkan dan ingin gagasan itu menyentuh publik luas, maka sampaikanlah gagasan itu lewat musik dan film," tutur Denny JA.

Denny mengungkapkan cerita asli dari puisi esai yang diangkat ke layar lebar itu mengenai seorang perempuan muda yang menunggu suaminya yang hilang pada peristiwa 1998.

"Sambil bergurau, suaminya berjanji akan pulang di hari Kamis, entah hari Kamis pada minggu ini, atau Kamis sepuluh tahun lagi," sambungnya.

Nantinya, film pertama yang diangkat dari puisi esai akan segera diproduksi untuk layar lebar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News