Gangguan Trauma Pasca Konflik Picu Banyak Veteran Dipenjarakan
Rabu, 15 Oktober 2014 – 22:00 WIB
"Tingkat kemarahan saya sangat tinggi, saya sudah banyak sekali terlibat dalam perkelahian, dua minggu berturut-turut mata saya lebam terkena pukulan, kepala saya sampai harus dijahit ..saya bolak balik terlibat dalam perkelahian,' ungkapnya.
"Dan itu menjadi periode dalam hidup saya dimana keluarga saya sampai tidak lagi mengenali diri saya ..karena saya terus berkelahi dan mabuk-mabukan,"
King nyaris dipenjara setelah ia tertangkap berkendara ketika mabuk sebanyak tiga kali dalam 18 bulan. "Saya menerima hukuman percobaan selama dua tahun, dan hakim benar-benar mengatakan kepada saya, dalam kata-katanya sendiri, jika hal ini terjadi lagi, Anda akan dipenjarakan." Cerita umum dikalangan para veteran Mantan Kepala Pusat Rehabilitas Militer Adelaide, Ian Campbell, mencatat ada 16 orang tentara yang dipenjara maupun divonis dengan hukuman percobaan oleh pengadilan."Mekanisme yang sering dilakukan para veteran untuk mengatasi trauma konfliknya dalah dengan minum-minuman keras atau kecanduan narkoba," katanya.
Pengacara papan atas dan mantan hakim Brian Deegan telah menangani puluhan veteran selama 35 tahun berkarir dibidang hukum.
Ada kekhawatiran stres pascatrauma di antara para veteran Australia menyebabkan meningkatnya jumlah personil militer yang pulang bertugas di daerah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka