Ganjar dan Mbah Jumadi Berbagi Cerita di Gubuk Reyot itu

Ganjar hanya berpesan kepada Kades, TKSK dan masyarakat untuk lebih peduli. Dia berharap, segala kebutuhan Mbah Jumadi sehari-hari bisa dipenuhi dengan baik.
"Saya juga minta tempat tinggalnya dibersihkan, kesehatan dicek terus dan dipastikan mendapat kebutuhan sehari-hari. Alhamdulillah pak Kades, TKSK dan warganya peduli," tegasnya.
Sementara itu, menurut Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Jarwanto, Mbah Jumadi adalah penganut Kejawen yang tidak akan pernah mau meninggalkan rumahnya.
"Dia itu tidak mau pergi alasannya karena seluruh keluarganya meninggal di desa itu. Kalau dia pergi, katanya siapa yang mendoakan," kata
Sudah tak terhitung orang-orang merayu Mbah Jumadi. Mulai dari kepala desa, camat, bupati hingga saat ini gubernur.
"Tapi tetap tidak mau. Mbahnya tidak mau meninggalkan tempat kelahirannya," imbuhnya.
Hal itulah yang membuat warga pasrah. Warga hanya bisa membangunkan rumah sederhana, memberikan makanan, pakaian serta uang.
"Kondisinya sehat, hanya memang sudah lansia. Kami selalu mengawasi bersama-sama," kata Jarwanto. (jpnn)
Gubernur Jawa Tengah mengajak Mbah Jumadi untuk tinggal di Panti Sosial milik pemerintah di Ungaran.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Gubernur Jateng Akan Kuliahkan 100 Mahasiswa ke Korea Selatan
- Dongkrak Ekonomi dan Wisata, Borobudur International Bike Week akan Jadi Event Tahunan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Polisi Klaim Botol Miras di Kantor Gubernur Jateng Jadi Bahan Molotov May Day
- Momentum May Day, Gubernur Luthfi Berdayakan Buruh Melalui Koperasi