Ganjar Dapat Banyak Masukan dari Calon Siswa dan Orang Tua soal PPDB 2020

Ganjar Dapat Banyak Masukan dari Calon Siswa dan Orang Tua soal PPDB 2020
Di sela gowes paginya, Gubernur Ganjar Pranowo meninjau proses verifikasi berkas pendaftaran di SMAN 2 Semarang yang mengikuti aturan sistem zonasi. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus berupaya mencari solusi selama masih ada pro dan kontra di proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) 2020.

Dia blusukan ke sejumlah sekolah untuk mendengarkan masukan dari calon siswa maupun orang tua terkait sistem PPDB tahun ini.

Ganjar telah mengunjungi beberapa SMA dan SMK Negeri selama proses PPDB berlangsung. Di antaranya SMAN 1, 2 dan 3 Semarang serta SMKN 1, 2, 4, 5 dan 8 Kota Semarang.

Di sejumlah sekolah itu, Ganjar selalu berdiskusi dengan siswa maupun orang tua siswa tentang mekanisme PPDB 2020. D

Dia mencatat semua masukan yang dikeluarkan sebagai bahan evaluasi. Dari situ dia tahu bahwa sistem PPDB tahun ini cukup rumit.

Selain itu, ada pula yang menyoroti terkait zonasi yang dianggap kurang adil, karena hanya mengutamakan jarak dan usia.

“Saya kira zonasi ini memperhitungkan jarak dan nilai, ternyata hanya jarak dan umur. Saya sempat khawatir, karena kegeser dengan yang lebih tua. Padahal jarak saya juga dekat, tapi usianya masih sangat muda, di atas saya masih banyak yang lebih tua,” kata Haqiqi (15), salah satu calon siswa SMAN 2 Semarang.

Seharusnya, lanjut Haqiqi , sistem zonasi harus dibarengi dengan prestasi. Artinya, meskipun jarak menjadi penentu, tetapi nilai atau prestasi juga menjadi pertimbangan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berdiskusi dengan calon siswa dan orang tua di sejumlah sekolah tentang PPDB 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News