Ganjar Diserang Isu Hoaks, Pengamat Geram dan Minta Kritik Hal yang Substantif

Ganjar Diserang Isu Hoaks, Pengamat Geram dan Minta Kritik Hal yang Substantif
Pengamat Politik Adi Prayitno. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia, Adi Prayitno mengimbau masyarakat untuk menghindari kritik berlebihan dan perundungan kepada bakal calon presiden (bacapres), salah satunya Ganjar Pranowo.

Adi mengaku geram atas unggahan seorang warganet yang mengedit foto Ganjar bersebelahan dengan salah satu mantan artis dewasa dari Jepang.

Dia menilai penyebaran hoaks tersebut sangat kontraproduktif dan hanya melahirkan keributan yang tidak berkesudahan.

Pengamat politik itu pun mengimbau agar kritikan kepada bacapres harus bersifat substansif.

"Capek. Serangan vulgar semacam ini sudah banyak makan korban. Bukan hanya keributan, tetapi banyak juga yang berurusan dengan pihak berwajib karena dianggap fitnah, hoaks, dan merusak nama baik," kata Adi saat dihubungi wartawan, Selasa (2/5).

Dia mengatakan bukan tidak mungkin serangan-serangan kepada bacapres tersebut membuat pendukung masing-masing tokoh tersinggung, dan berujung pelaporan kepada pihak berwajib.

"Kalau mau mengkritik calon seperti Ganjar, seperti Anies, atau Prabowo, lebih pada substansi, seperti visi misi, soal statement atau kebijakan politiknya yang pernah dilakukan selama menjadi pejabat publik," ujar Adi.

"Kalau ingin mengkritik Ganjar misalnya, kritik apa saja yang menjadi kelemahan di Jateng, kritik Anies apa yang menjadi kelemahan di Jakarta. Atau Prabowo ketika jadi Menhan dan seterusnya," kata dia.

Pengamat politik Adi Prayitno meminta isu hoaks dan fitnah untuk tidak dipakai lagi pada Pilpres 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News