Ganjar Pranowo Kesal Masih Ada Praktik Pungli, Bisa Capai Rp3 Miliar

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku resah dengan praktik pungutan liar (pungli) yang kerap terjadi di lingkungan pemerintahannya.
Hal ini disampaikan dalam seminar "Peningkatan Pelaksanaan Reformasi Birokasi" yang dihadiri Menkopolhukam, Mahfud MD, Menpan RB, Tjahjo Kumolo dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Pertama kali saya jadi gubernur, saya melihat ada laporan masyarakat (terkait pungli) yang kemudian membuat kami repot," ujar Ganjar Pranowo dalam pidatonya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (1/12).
Ganjar mengatakan rata-rata oknum di lingkungan pemerintahannya bisa mendapatkan keuntungan sebesar miliran rupiah setiap bulan.
"Ini laporan masyarakat dan timbang karena ada punglinya, karena di tempat bapak ibu pasti ada ini, tidak banyak sih Rp 10 ribu, Rp 20 ribu kemudian dihitung bisa Rp 3 miliar (dalam sebulan)," jelasnya.
Atas dasar itu, dia berinisiasi menciptakan program pengaduan masyarakat berbasis website yakni Lapor Gub. Dengan begitu, masyarakat dapat melaporkan adanya pungutan liar di kawasan pemerintah provinsi Jawa Tengah.
"Inilah sebenarnya yang membuat masyarakat untuk melapor, mau aplikasi lapor, mau pakai WA (WhatsApp),” kata dia.
Ganjar mengatakan bahwa program kerjanya itu juga mendapat langkah apresiatif dari pemerintah pusat.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kesal menemukan masih ada pungli di lingkungan pemerintahannya.
- Preman di Tangerang Mulai Disikatin Polisi
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan
- Ahmad Luthfi Kumpulkan 7.810 Kades untuk Ikut Sekolah Anti-korupsi Jateng
- Wali Kota Bandung Temukan Pungli Pengelolaan Sampah Pasar Gedebage
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Taj Yasin Sambut Panitia Waisak-Thudong: Wujud Toleransi & Kepedulian Lintas Iman di Jateng