Ganjar Pranowo: Saatnya Kita Menahan Diri

Ganjar Pranowo: Saatnya Kita Menahan Diri
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - t mengajak seluruh elite politik untuk menahan diri dalam menyampaikan pernyataan-pernyataan yang berpotensi menyakiti hati masyarakat.

Hal itu disampaikan Ganjar merespons ramainya pernyataan-pernyataan tokoh politik akhir-akhir ini yang menyinggung soal suku, agama, ras dan bahasa.

Belum lama ini, anggota DPR RI Arteria Dahlan dinilai menyakiti masyarakat Sunda, dan eks kader PKS, Edy Mulyadi memunculkan pernyataan terkait ibu kota negara baru yang dinilai menyinggung dan menyakiti masyarakat Kalimantan.

"Hari ini banyak statement-statement terkait suku, agama, ras, bahasa yang memunculkan reaksi di masyarakat. Saya kira saatnya kita menahan diri dan memilih diksi yang tepat. Jika statement kita berpotensi bisa menyakiti hati masyarakat, mbok ya tidak dikeluarkan," kata Ganjar, Senin (24/1).

Menurut Ganjar, kritik otokritik adalah sesuatu yang menyehatkan. Namun, bila pilihan diksi dan intonasi tidak tepat atau terlalu nyinyir, bisa membuat penerimaan di masyarakat jadi berbeda.

"Akhirnya reaksi muncul, di Jabar muncul, di Kalimantan muncul. Yok kita yang dipercaya masyarakat, kita yang mengerti persoalan dan perasaan masyarakat, kita bicara yang baik yok. Kritik boleh, tetapi kalau kemudian apa yang disampaikan itu ada potensi menyakiti hati, lebih baik jangan dikeluarkan," ucapnya.

Sebab lanjut Ganjar, kadang-kadang statemen yang dikeluarkan itu memiliki implikasi yang luar biasa. Sehingga yang terjadi justru hal yang kontraproduktif dan berdampak pada masyarakat.

"Pilih kata-kata yang baik, ada cara menyalurkan yang baik, ruang diskusi sangat terbuka. Itulah demokrasi, maka kita tahan dirilah, itu," tegasnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut menyoroti masalah Arteria Dahlan dan Edy Mulyadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News