Ganjar Prihatin, Uang Negara yang Dikorupsi Bisa Bangun 27 Ribu Puskesmas

Ganjar Prihatin, Uang Negara yang Dikorupsi Bisa Bangun 27 Ribu Puskesmas
Capres Ganjar Pranowo merasa prihatin, uang negara yang dikorupsi besarannya bisa membangun 27 ribu puskesmas. Foto: TPN Ganjar-Mahfud MD

jpnn.com - JAKARTA - Calon Presiden Pemilu 2024 Ganjar Pranowo prihatin dengan korupsi yang terjadi di Indonesia.

Dia sangat prihatin apalagi angka kerugian negara yang diakibatkan oleh korupsi nilainya sangat fantastis.

Data Indonesia Corruption Watch (ICW) korupsi dalam 10 tahun terakhir telah menyebabkan kerugian negara mencapai sekitar Rp 230 triliun.

Menurut Ganjar, sebanyak itu seharusnya bisa dipakai untuk membuat layanan kesehatan seperti puskesmas di setiap desa di Indonesia.

"Data ICW menunjukkan sekitar Rp 230 triliun dalam 10 tahun terakhir kerugian negara itu terjadi. Ini equivalent (setara) kalau dipakai untuk membuat puskesmas kira-kira 27 ribu," ujar Ganjar dalam debat pertama Capres 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12).

Untuk pengembalian uang negara yang di korupsi, Ganjar berjanji akan mendorong percepatan Undang-Undang Perampasan Aset jika bersama Cawapres Mahfud MD menang pada Pemilu 2024.

Ganjar juga berkomitmen memiskinkan koruptor dan memberikan efek jera dengan memenjarakannya di Nusakambangan.

"Dari sisi penegakan hukumnya dahulu, kalau saya mulai dari sini. Maka yang mesti dilakukan adalah pemiskinan. Yang kedua, perampasan aset. Maka segera dibereskan Undang-Undang Perampasan Aset dan untuk pejabat yang korupsi dibawa ke Nusakambangan, agar bisa punya efek jera bahwa ini tidak main-main," ucapnya.

Capres Ganjar Pranowo merasa prihatin, uang negara yang dikorupsi besarannya bisa membangun 27 ribu puskesmas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News