Gara-gara COVID-19, Tripoli Kacau, Mencekam, Situasi Sudah Mengerikan

Gara-gara COVID-19, Tripoli Kacau, Mencekam, Situasi Sudah Mengerikan
Demonstran berdiri di dekat ban yang terbakar di Tripoli, Lebanon, Senin (25/1/2021), selama protes terhadap penguncian dan kondisi ekonomi yang memburuk di tengah penyebaran COVID-19. Foto: ANTARA /REUTERS/Walid Saleh/FOC/sa

jpnn.com, TRIPOLI - Aksi unjuk rasa di Tripoli, Lebanon, menolak kebijakan penguncian ketat aktivitas masyarakat untuk mengerem penularan COVID-19, masih diwarnai kerusuhan.

Di hari ketiga, pasukan keamanan Lebanon masih terlibat bentrok dengan para pengunjuk rasa yang marah atas penerapan penguncian ketat.

Saksi dan media lokal melaporkan bahwa polisi antihuru-hara menembakkan peluru tajam ketika pengunjuk rasa mencoba menyerbu gedung pemerintah kota.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke para pengunjuk rasa yang melemparkan batu, meledakkan bom molotov, dan membakar mobil, kata seorang saksi mata dan polisi.

Puluhan orang terluka. Polisi belum berkomentar apakah peluru tajam telah ditembakkan.

Rekaman Reuters menunjukkan percikan api menghantam tanah, tampaknya dari peluru yang memantul, dan suara tembakan.

Kejadian itu menandai malam ketiga kekerasan berturut-turut di salah satu kota termiskin di Lebanon, tempat para pengunjuk rasa mencerca penguncian ketat.

Penguncian dirasakan telah membuat mereka tidak memiliki sarana untuk sintas dari keruntuhan ekonomi negara itu.

Kerusuhan di Tripoli, Lebanon, dipicu kemarahan rakyat atas kebijakan pemerintah menerapkan penguncian ketat untuk mencegah meluasnya wabah COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News