Gara-gara Presiden Jokowi, Harga Sabu Melambung Tinggi

Gara-gara Presiden Jokowi, Harga Sabu Melambung Tinggi
Sabu yang disita petugas. Foto ilustrasi.dok.JPNN

Sementara Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala menuturkan bahwa isu yang diusung Presiden Jokowi untuk memerangi narkotika sebenarnya belum terlihat dari kebijakan dan anggarannya. “Hanya ada kebijakan hukuman mati yang dulu diaktifkan kembali dan sekarang sudah tidak lagi gencar,” ujarnya.

Namun, soal jumlah penyidik di Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) justru sama sekali tidak ada penambahan. Soal anggaran juga sama sekali tidak ada kucuran yang lebih untuk lembaga yang berperang dengan narkotika. “Ini artinya, perang terhadap narkotika itu hanya wacana saja. Belum total dilakukan pemerintah,” ujarnya.

Bagian lain, Direktur Direktorat Tindak Pidana Narkotika (Dittipid Narkotika) Bareskrim Brigjen Anjan Pramuka Putra menuturkan bahwa memang mafia narkotika masih terus berupaya memasukkan narkotika ke Indonesia. “Ada dari Malaysia, Tiongkok hingga Eropa,” ujarnya.

Namun, semua itu terus dicegah oleh kepolisian. Buktinya, hampir setiap minggu selalu ada penangkapan terhadap pengedar narkotika. “Yang paling baru itu ya yang menyimpan sabu-sabu di dalam bodi mobil,” ujarnya.

Dia menuturkan, upaya mencegah peredaran narkotika tidak akan kendur kendati ada berbagai hal yang mengganjal. ”Kami terus bekerjasama dengan lembaga lain agar pemberantasan narkotika lebih efektif,” papar jenderal bintang satu tersebut. (idr)


JAKARTA -  Sikap tegas era pemerintahan Presiden Jokowi dalam upayanya menekan peredaran narkoba, mulai terlihat hasilnya. Saat ini, jumlah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News