Gara-gara Rp50 Ribu Pemuda Dibunuh

“Tersangka mengaku memang mau mencuri uang korban yang tergeletak di atas meja, namun aksinya kepergok. Kemudian, uang tersebut dikembalikan dan tersangka minta maaf, tetapi korban rupanya tetap mau lapor polisi hingga membuat ia panik lalu mengambil pisau yang terletak di atas meja,” beber Feby.
Saat itulah, kata Feby, Farid mengayun-ayunkan pisau tersebut dan sempat mengenai tangan Eko sebelah kiri. Kemudian menghujamkan pisau tersebut ke dada korban berkali-kali.
Terpisah, Susiana mengaku syok dengan kejadian yang menimpa dua penyewa kamar tersebut. Pasalnya, tersangka dan korban selama ini dikenal berteman akrab.
“Eko baru satu setengah bulan ngekos di sini, sementara Farid tiga hari lagi genap satu bulan menyewa. Mereka akrab dan sering sahur bareng bersama anak-anak mahasiswa di sini,” ungkap Susiana.
Susiana menyebutkan, tiga hari sebelumnya, Farid sempat berurusan dengan kepolisian. Namun dalam hal ini. Dia menjadi korban lantaran dianiaya dengan salah seorang penghuni indekos lainnya.
“Tiga hari yang lalu Farid ditempeleng penyewa kamar kos lainnya dan sempat lapor polisi. Namun kasus itu berakhir damai dan penganiaya Farid baru hari ini (kemarin) meninggalkan kos ini,” ungkap Susiana. (*/ypl/*/fch/far/k1)
SAMARINDA-Tangisan Masrun (54), pilu terdengar di kamar jenazah RSUD A Wahab Sjahranie, Samarinda, Jumat (2/8) dini hari. “Kenapa kamu, Nak,”
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Ekstasi di Bandara SSK II Pekanbaru, Ini Kronologinya
- 14 Pendemo Rusuh di Hari Buruh dari Kelompok Anarko
- Cucu Bunuh Nenek di Karawang Demi Emas 100 Gram, Begini Kejadiannya
- 2 Pemuda Suku Anak Dalam Dikeroyok Sekuriti Perusahaan, 1 Tewas
- Pemilik Klinik GSC Bantah Lakukan Perusakan & Intimidasi kepada Karyawan BD
- Kericuhan di Kemang, 10 Tersangka Ditangkap, Ada Barbuk Senjata, Lihat