Garda Bangsa Kembali Menggelar Musabakah Kitab Kuning
"Kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren dengan perspektif ulama yang mengajarkannya semakin memperkaya khazanah keagamaan masyarakat Indonesia," katanya.
KH Kholilurrahman menambahkan, dengan mempelajari kitab kuning, masyarakat pesantren dan kaum nahdliyin pada umumnya menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan pendapat.
"Bahkan, dengan mempelajari kitab kuning kita tidak akan mudah menuduh orang lain salah dan menuduh pihak lainnya benar. Untuk itu, tradisi mempelajari kitab kuning harus dijaga terus menerus agar tidak hilang," ucapnya.
KH Kholilurrahman menambahkan, dalam membuat kebijakan partai, PKB selalu merumuskan kebijakan- kebijakan politik memakai pertimbangan qaidah-qaidah ushul fiqh. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengamalkan dan sekaligus menjadikan kitab kuning sebagai rujukan.
"Karenanya PKB selalu menyatu dengan dunia pesantren, dan hasil kebijakannya dapat diterima masyarakat luas," ujarnya.
Di tempat sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DKN Garda Bangsa Nashiruddin Kholil mengapresiasi kegiatan MKK yang menjadi program tahunan Garda Santri.
"Semoga kegiatan ini sukses dan semakin mendekatkan PKB dan pesantren," tandasnya.(fri/jpnn)
Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa menggelar kembali Musabakah Kitab Kuning (MKK) untuk kedua kalinya. Panitia MKK meluncurkan secara resmi
Redaktur & Reporter : Friederich
- Banyak Talenta Hebat di Mizani Ramadan Fest 2024, Kiai Maman Bangga
- AEON Mall BSD City Adakan Buka Puasa Bersama dan Edukasi Lingkungan Kepada Santri
- Santri di Siak Bakar Kamar di Pondok Pesantren, Dua Orang Tewas, Satu Kritis
- Polisi Ungkap Motif Santri di Siak Tega Bakar 3 Rekannya Hidup-Hidup, Alamak...
- Info Terkini Kematian Santri di Tebo, Ada Atensi Polda Jambi
- Kematian Santri di Tebo Jadi Atensi Khusus Ditreskrimum Polda Jambi