Garuda Indonesia Terancam Bangkrut, Andre Singgung Utang Masa Lalu

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade merespons empat opsi yang diajukan oleh Kementerian BUMN untuk menyelamatkan maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero).
Andre menyebutkan manajemen baru maskapai penerbangan miliki negara itu saat ini sedang menanggung beban utang masa lalu yang jumlahnya cukup fantastis.
"Harga leasing tidak masuk akal. Seharusnya 9 juta dolar sebulan, harus dibayar 12 juta dolar, yang hanya 7 juta dolar sebulan harus dibayar 9 juta dolar," kata Andre dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Sabtu (29/5).
Politisi berdarah Minang itu menyebutkan beban utang masa lalu yang membuat maskapai penerbangan nasional itu menelan kerugian yang luar biasa.
Saat ini, kata Andre, dari empat opsi yang ditawarkan oleh Kementerian BUMN itu belum ada yang bersifat final.
Dia menyebutkan, Komisi VI DPR hingga saat ini masih menginginkan PT Garuda tetap beroperasi dan menjadi national flag carrier.
Namun, menurut kader Partai Gerindra itu, semua pihak harus tetap rasional menyikapi permasalahan PT Garuda Indonesia.
"Untuk itu nanti di masa sidang berikutnya kita (Komisi VI DPR) akan memanggil Garuda dan juga Kemernterian BUMN untuk mengkaji opsi mana yang paling rasional yang paling terbaik bagi Garuda," lanjutnya.
Komisi VI DPR RI akan memanggil Menteri BUMN Erick Tohir terkait opsi mana yang akan dipilih untuk menyelamatkan Garuda Indonesia.
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Rayakan 124 Tahun Pegadaian, SP Pegadaian Ikuti Arahan Presiden Prabowo
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- Selamat, Direktur Pegadaian Raih Penghargaan Women’s Inspiration Awards 2025
- Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN