Garuda Indonesia Terapkan Program Pensiun Dini, Karyawan Bereaksi

jpnn.com, JAKARTA - Manajemen PT Garuda Indonesia menerapkan program pensiun dini bagi karyawannya, sebagai salah satu cara mengurangi beban keuangan perusahaan.
Merespons kebijakan tersebut, Serikat Bersama Karyawan PT Garuda Indonesia berharap program pensiun dini yang diterapkan manajemen dilaksanakan berdasarkan undang - undang berlaku dan tidak ada unsur paksaan.
Koordinator Serikat Bersama Serikat Karyawan PT. Garuda Indonesia Tomy Tampatty di Tangerang, Jumat (28/5), mengatakan memahami adanya program pensiun dini yang ditawarkan kepada seluruh karyawan.
Namun pihaknya akan tetap memantau agar pelaksanaan progra tersebut tak ada unsur paksaan dan berharap ada solusi lainnya untuk penyelamatan PT Garuda Indonesia sebagai flag carrier atau maskapai penerbangan.
"Terkait upaya restrukturisasi yang kini sedang dilalukan manajemen berupa pengurangan karyawan melalui program pensiun dini. Kami akan memahami dan akan terus memantau," ujarnya.
Untuk itu, diharapkan masih ada upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan Garuda Indonesia sebab ada potensi yang dapat digali seperti penerapan program "Work From Bali” yang akan banyak memberikan dampak positif ke maskapai penerbangan.
Serikat Bersama juga akan menyampaikan usulan lainnya kepada pemerintah dalam penyelamatan ini.
Sebab sebagai aset bangsa, PT Garuda Indonesia harus tetap mengudara dan membantu meningkatkan ekonomi nasional.
Berikut ini harapan Serikat Karyawan Garuda Indonesia terkait program pensiun dini yang disodorkan perusahaan.
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi