Jangan Sampai Maskapai Garuda Indonesia Tamat

Jangan Sampai Maskapai Garuda Indonesia Tamat
Ilustrasi Garuda Indonesia. Foto: Soetomo Samsu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho mengingatkan pemerintah segera menemukan solusi terbaik menyelamatkan Garuda Indonesia dari permasalahan utang dan perseroan maskapai pelat merah itu.

Hal itu disampaikan Irwan merespons munculnya empat opsi penyelamatan Garuda dari Kementerian BUMN, yakni melalui pinjaman ekuitas, restrukturisasi keuangan oleh pemerintah, restrukturisasi oleh Garuda sendiri, atau likuidasi.

Menurut Irwan, opsi likuidasi tentu tidak perlu dilakukan karena rekam jejak Garuda sebagai national flag carrier sebenarnya sangat baik dari sisi keamanan dan keselamatan.

"Masa sebagai bangsa yang besar kita tidak memiliki maskapai nasional. Tentu ini ironi dan memalukan bagi pemerintah sebagai pemegang saham jika Garuda dilikuidasi," ucap Irwan Fecho dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/5).
 
Politikus Partai Demokrat itu menilai salah satu permasalahan utama Garuda adalah penurunan pendapatan akibat menurunnya penumpang selama pandemi Covid-19.

Sementara, kata politikus asal Kalimantan Timur itu, pendapatan penumpang berkontribusi lebih dari 80 persen dari total pendapatan Garuda Indonesia.

Irwan menilai kondisi itu seharusnya dapat diintervensi pemerintah dengan kebijakan optimalisasi frekuensi dan kapasitas penerbangan domestik maupun internasional.

"Memberikan ruang pada Garuda untuk mengoptimalkan layanan kargo dan juga sebagai angkutan khusus penanganan Covid-19. Itu kan bisa menambah penghasilan dan aktivitas perusahaan," sebut wakil sekretaris Fraksi Demokrat DPR itu.

Intinya, kata Irwan, manajemen Garuda bersama pemerintah harus mampu membuat maskapai kebanggaan bangsa itu kembali beraktivitas normal dan produktif.

Irwan Fecho ingatkan pemerintahan Presiden Jokowi soal nasib Garuda Indonesia yang tengah dililit masalah serius.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News