Garuda Sriwijaya

Oleh Dahlan Iskan

Garuda Sriwijaya
Dahlan Iskan.

Juga dibenci oleh semua entrepeneur.

Namun bagi eksekutif perusahaan seperti Citilink keselamatan diri mereka lebih penting dari keselamatan perusahaan. Misalkan hasil di pengadilan itu nanti Citilink kalah. Eksekutifnya tetap selamat.

Prosedur sudah diambil. Kalah adalah konsekuensi saja dari sebuah prosedur. Bahwa akibat kekalahan itu Citilink --secara perusahaan-- harus rugi itu soal lain.

Toh ketika kerugian itu harus dibayar, eksekutifnya sudah tidak duduk di sana lagi. Tidak ikut merasakan kerugian itu.

Di perusahaan swasta beda. Ketika menghadapi hal yang sama para pihak pilih berunding habis-habisan. Kalau perlu saling mengalah.

Kecuali yang terjadi di Surabaya. Antara dua pengusaha besar Tionghoa. Yang sampai hati memasukkan partnernya ke tahanan.

Namun Citilink akhirnya juga mencabut gugatan. Meski itu lebih atas perintah induk perusahaannya: Garuda Indonesia. Dan Garuda atas arahan atasannya lagi.

Manajemen Citilink lebih selamat lagi. Ketika menggugat ia selamat. Ketika mencabut gugatan ia juga selamat.

Kalau memang segan menagih lebih baik diikhlaskan. Jadi sedekah. Lalu berhentilah berbisnis. Jadilah lembaga sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News