Gatot Nurmantyo Vs Letjen Dudung, Arief Poyuono: Prabowo Tak Perlu Ikut-ikutan

Gatot Nurmantyo Vs Letjen Dudung, Arief Poyuono: Prabowo Tak Perlu Ikut-ikutan
Arief Poyuono menyebut Menhan Prabowo Subianto tak perlu ikut-ikutan polemik patung antara Gatot Nurmantyo dengan Letjen Dudung Abdurachman. Ilustrasi Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tidak perlu ikut-ikutan dalam polemik hilangnya patung pada diorama peristiwa G30S/PKI, antara Gatot Nurmantyo dengan Pangkostrad Letjen Dudung Abdurahman.

Polemik itu berawal dari pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menuding TNI sudah disusupi oleh PKI menyusul hilangnya sebagian diorama peristiwa penumpasan G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad.

Tudingan mantan panglima TNI itu diklarifikasi oleh Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman yang menyatakan patung tersebut diambil oleh penggagasnya yaitu Letjen TNI (Purn) AY Nasution.

Adapun tiga patung itu yang hilang tersebut menggambarkan sosok Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD).

"Masalah hilangnya patung diorama di museum Kostrad, kan, sudah dijelaskan Pangkostrad. Saya rasa sudah cukup, enggak perlu dibuat polemik," ucap Arief Poyuono kepada JPNN.com, Selasa (28/9).

Mantan waketum Gerindra itu menilai hilangnya patung tersebut bukan masalah rumit. Sebab, patungnya bisa dibikin baru dan ditempat kembali pada diorama tersebut.

"Kayak begitu saja dibuat sulit dan mesti Prabowo yang harus menengahi dan menjawab semua itu," ucap Arief.

Ketua FSP BUMN bersatu itu mengatakan keberatan dari Gatot Nurmantyo cukup dijawab oleh pihak yang bertanggung jawab menjaga museum tempat diorama penumpasan G30S/PKI tersebut disimpan.

Arief Poyuono menilai Prabowo Subianto tidak perlu menengahi polemik Gatot Nurmantyo dan Letjen Dudung Abdurachman soal diorama peristiwa G30S/PKI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News