Gatot Nurmantyo Vs Letjen Dudung, Aziz FPI: Pancasila Harga Mati, PKI Tetap Mati

Gatot Nurmantyo Vs Letjen Dudung, Aziz FPI: Pancasila Harga Mati, PKI Tetap Mati
Warga Ibukota saat mengunjungi Monumen Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta, Kamis (1/10). Monumen tersebut merupakan sejarah peristiwa G30S/PKI. Foto: Ricardo/JPNN.com Ilustrasi : Ricardo/JPNN.com

Pria kelahiran 7 Januari 1983 itu mengaku sebagai masyarakat menolak berbagai upaya mengaburkan sejarah keji PKI.

"Kami masyarakat sangat menolak dan menyayangkan berbagai upaya mengaburkan sejarah keji PKI," ujar Aziz.

Sebaliknya, kuasa hukum Habib Rizieq Shihab itu mendukung berbagai pihak yang menyerukan kewaspadaan bangkitnya komunisme, marxisme, dan paham yang beridentik dengan PKI.

"Kami selalu mendukung kewaspadaan daripada bangkitnya komunis, marxisme dan tentu saja PKI serta yang identik maupun serupa dengan mereka itu sebagaimana amanat konstitusi," kata Aziz.

 Dia memastikan Pancasila harga mati dan PKI tetap mati.

"Pancasila harga mati, PKI tetap mati," kata Aziz Yanuar. (cr3/jpnn)

Aziz Yanuar menanggapi polemik pernyataan Gatot Nurmantyo yang menuding TNI sudah disusupi oleh PKI menyusul hilangnya sebagian diorama peristiwa penumpasan G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News