Gatut Nusantara

Oleh: Dahlan Iskan

Gatut Nusantara
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia sampai pamit ke putri tunggalnya untuk menerima risiko terberat, tetapi sang putri percaya ibunyi adalah ahli virus. Dan lagi ibunyi itu tentara –begitulah cara harus mengabdi ke negeri.

Maka uji coba fase II Vaksin Nusantara di RSPAD sekarang ini, mestinya, bukanlah uji coba fase II di bawah BPOM. Itu adalah fase II uji coba Vaksin Nusantara di luar jangkauan BPOM. Atau apalah namanya.

Kata ''vaksin'' di situ jangan-jangan juga bukan ''vaksin'' dalam pengertian definisi BPOM. Mestinya sikap BPOM, maksimal, adalah ''tidak tahu menahu uji coba'' tersebut. Selesai. Tidak harus serang sana-sini.

VakNus sendiri kelihatannya akan tetap lahir dari kandungan ibunya –tanpa ditunggui ayahnya. Tentu sepanjang ada sukarelawan yang sama-sama ikut berjuang.

Jangan-jangan, berkat jasa sukarelawan, VakNus pada saatnya nanti akan melanjutkan lagi uji coba fase III.

Dengan sukarelawan sampai 6.000. Lalu uji coba lagi fase IV, dengan sukarelawan 30.000. Lalu fase V, 120.000. Dan seterusnya: 1.500.000.

Kalau itu terjadi tahu-tahu bayi itu nanti tumbuh menjadi besar –dari Tetuko menjadi Gatutkoco. Dengan status tetap sebagai uji coba: Gatutkoco uji coba. (*)

Bisa saja apa yang dilakukan tim Vaksin Nusantara di RS Gatot Subroto itu dianggap ilegal.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News