Gawat Pulau Bengkalis Terancam Tenggelam, Pemkab Minta Bantuan Pemerintah Pusat

Gawat Pulau Bengkalis Terancam Tenggelam, Pemkab Minta Bantuan Pemerintah Pusat
Tampak jalan dan kebun warga yang amblas akibat abrasi. Foto: Dokumentasi warga setempat.

Bagus menjelaskan bahwa Kabupaten Bengkalis potensi abrasinya sangat besar, ada 222 kilometer panjang abrasi. Kondisi kritis 121 kilometer.

Penanganan abrasi sepanjang 31,6 kilometer telah dilaksanakan melalui anggaran APBD Bengkalis dan APBD Riau. Tersisa sekitar 89,9 kilometer lagi.

Pemkab Bengkalis melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) secara teknis telah berusaha melakukan penanggulangan abrasi dengan membangun infrastruktur pengaman pantai melalui dana APBD Bengkalis dengan total biaya senilai Rp 326,575 miliar dalam kurun waktu selama lebih kurang dari delapan tahun.

Kabupaten Bengkalis tetap mengusulkan dan menyerahkan proposal usulan senilai Rp2,3 triliun untuk penanganan abrasi pantai. Mulai dari Pulau Bengkalis dan daratan Sumatra yakni Bandar Laksamana, Sepahat, Tenggayun hingga Pulau Rupat. 

“Secara kewenangan pemecah gelombang berada pada pemerintah pusat. Apalagi Kabupaten Bengkalis adalah wilayah NKRI pulau terdepan berhadapan dengan selat Melaka,” ungkapnya.

Adapun pembiayaaan juga sangat besar, satu meter pemecah gelombang Rp 23 juta. Artinnya, setiap satu kilometer butuh dana Rp 23 miliar lebih murah dari membangun jalan.

Pembangunan jalan di Bengkalis setiap satu meter butuh Rp 10 juta. Satu kilometer Rp 10 miliar karena tanah gambut.

“Untuk itu, pemecah gelombang ini harus segera dibangun,” pintanya.

Prediksi peneliti Jepang terkait akan tenggelamnya Pulau Bengkalis, Riau, akibat abrasi mulai terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News