Gegara Covid-19, Kebutuhan Negara akan Oksigen Medis Melonjak Sampai Segini

Gegara Covid-19, Kebutuhan Negara akan Oksigen Medis Melonjak Sampai Segini
Terjadi kelangkaan tabung oksigen akibat melonjaknya jumlah warga positif COVID-19 di Surabaya. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan terjadi lonjakan pesat kebutuhan pasokan oksigen dan stok obat-obatan. Untuk mengantisipasi itu, pemerintah bekerja sama dengan beberapa pihak untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Dari sisi oksigen, kami juga update ke kabinet bahwa kebutuhan oksigen memang meningkat sangat pesat, dari sebelumnya 400 ton per hari, sekarang menjadi hampir 2 ribu ton per hari,” kata Budi dalam keterangan pers virtual usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (16/7).

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi perawatan pasien Covid-19, Kemenkes melakukan sejumlah upaya antara lain bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian. Tujuannya untuk menggunakan kelebihan kapasitas oksigen dari berbagai pabrik dan industri di dalam negeri.

“Kami juga sudah memberikan strategi pemenuhan suplainya dengan cara menggunakan excess capacity dari pabrik-parik atau industri-industri di dalam negeri bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian. Ada sekitar 240-250 ton per hari excess capacity yang bisa kami gunakan dari industri-industri dalam negeri,” jelasnya.

Selanjutnya, Kemenkes juga berupaya untuk membangun strategi penggunaan oksigen konsentrator yang dapat digunakan dengan mudah di rumah maupun rumah sakit untuk kebutuhan isolasi pasien Covid-19.

“Ini adalah alat kecil yang membutuhkan listrik saja. Kami bisa pasang di rumah maupun tempat tidur rumah sakit untuk menyuplai oksigen dengan kapasitas 10 liter atau 5 liter per menit sehingga cukup untuk tempat tidur isolasi,” ujarnya.

Untuk mendukung strategi tersebut, pemerintah berencana untuk membeli sekitar 20 hingga 30 ribu oksigen konsentrator untuk rumah sakit dan masyarakat yang membutuhkan.

Sementara itu, terkait dengan obat-obatan, Kemenkes sudah mengidentifikasi untuk obat-obat yang ada pabriknya di dalam negeri relatif masih terkontrol suplainya. Namun, Budi menyadari ada obat-obatan impor yang memang secara global suplainya juga sangat ketat.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan terjadi lonjakan pesat kebutuhan pasokan oksigen dan stok obat-obatan. Pemerintah berupaya mendapatkan stok obat-obatan dan menyediakan oksigen medis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News