Gegara Disinformasi Soal COVID, Banyak Pasutri Batalkan Rencana Bulan Madu
Menurut Lisa, turis musim panas ibarat "roti dan mentega" bagi industri pariwisata di Kota Robe.
"Bila kami tidak mendapatkan perdagangan selama Januari dan Februari, juga Desember ini, sama saja kami tidak akan bertahan setahun mendatang," jelasnya.
Kerugian senilai ribuan dolar
Operator pariwisata lainnya, Jamie Aitken , yang mengelola penginapan di rumahnya, memperkirakan kerugian akibat pembatalan selama akhir pekan lalu mencapai AU$100 ribu.
"Pada akhir pekan biasanya kota Robe sangat ramai, tapi akhir pekan lalu seperti kota mati," kata Jamie.
Dia menyalahkan peredaran informasi yang salah di media sosial dan pernyataan yang keliru dari pihak berwenang.
"Berbagai pernyataan yang dibuat di media dan media sosial menimbulkan banyak masalah bagi kami," ujarnya.
"Masyarakat diimbau untuk menghindari kota Rober karena dianggap sebagai hotspot," tambahnya.
Jamie menyebut masalah seperti ini akan terus berlanjut, kecuali jika informasi yang keliru segera diluruskan.
Salah satu kota tujuan wisata di Australia Selatan kehilangan ribuan dolar dari sejumlah pasangan pengantin yang batal berbulan madu
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas