Gegara Disinformasi Soal COVID, Banyak Pasutri Batalkan Rencana Bulan Madu
Menurut Lisa, turis musim panas ibarat "roti dan mentega" bagi industri pariwisata di Kota Robe.
"Bila kami tidak mendapatkan perdagangan selama Januari dan Februari, juga Desember ini, sama saja kami tidak akan bertahan setahun mendatang," jelasnya.
Kerugian senilai ribuan dolar
Operator pariwisata lainnya, Jamie Aitken , yang mengelola penginapan di rumahnya, memperkirakan kerugian akibat pembatalan selama akhir pekan lalu mencapai AU$100 ribu.
"Pada akhir pekan biasanya kota Robe sangat ramai, tapi akhir pekan lalu seperti kota mati," kata Jamie.
Dia menyalahkan peredaran informasi yang salah di media sosial dan pernyataan yang keliru dari pihak berwenang.
"Berbagai pernyataan yang dibuat di media dan media sosial menimbulkan banyak masalah bagi kami," ujarnya.
"Masyarakat diimbau untuk menghindari kota Rober karena dianggap sebagai hotspot," tambahnya.
Jamie menyebut masalah seperti ini akan terus berlanjut, kecuali jika informasi yang keliru segera diluruskan.
Salah satu kota tujuan wisata di Australia Selatan kehilangan ribuan dolar dari sejumlah pasangan pengantin yang batal berbulan madu
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya