Gelar Acara Keagamaan di Tengah Wabah Corona, Wali Kota Dijebloskan ke Penjara

Gelar Acara Keagamaan di Tengah Wabah Corona, Wali Kota Dijebloskan ke Penjara
Isolasi mandiri untuk pasien corona atau orang tanpa gejala corona. Foto: Pixabay

jpnn.com, LA PAZ - Seorang wali kota di Bolivia dan dua orang lainnya ditangkap karena mengizinkan perayaan keagamaan di tengah penerapan karantina wilayah (lockdown) terkait pandemi virus corona.

Polisi menangkap Wali Kota Patacamaya Tiburcio Choque dan dua orang panitia festival yang digelar untuk menghormati santo pelindung kota tersebut. Mereka dianggap telah membahayakan kesehatan masyarakat.

"Kementerian Publik telah mengeluarkan surat perintah penangkapan, yang dieksekusi pada Selasa ini guna memulai penyelidikan terhadap kasus tersebut," kata Jaksa Penuntut Mario Antonio Cossio.

Ketiga tersangka dibawa dari Patacamaya dan ditahan di lembaga permasyarakatan Kota La Paz. Menurut dakwaan, perayaan keagamaan itu memperparah penyebaran infeksi COVID-19.

Festival itu berlangsung selama empat hari yang dimulai pada 12 Maret. Lalu pada 29 Maret, seorang fotografer yang mengabadikan acara tersebut meninggal akibat COVID-19, yang menimbulkan kekhawatiran di tengah warga lokal. Sebanyak enam orang lainnya di Patacamaya juga dinyatakan positif terjangkit COVID-19.

Diungkapkan jaksa penuntut, pada 12 Maret itu polisi sudah mengirim permintaan tertulis kepada sang wali kota untuk membatalkan festival tersebut sejalan dengan langkah karantina yang telah diterapkan oleh pemerintah Bolivia. Namun, permintaan itu tidak digubris.

Data statistik menunjukkan bahwa Bolivia telah melaporkan 194 kasus virus corona dan 14 kematian. (xinhua/ant/dil/jpnn)

Seorang wali kota di Bolivia dan dua orang lainnya ditangkap karena mengizinkan perayaan keagamaan di tengah penerapan karantina wilayah (lockdown) terkait pandemi virus corona.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Xinhua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News