Gelombang Baru yang Menuntut Unas Dihentikan

Gelombang Baru yang Menuntut Unas Dihentikan
Gelombang Baru yang Menuntut Unas Dihentikan
Pejabat yang juga dosen Departemen Statistika IPB itu itu menjelaskan, untuk sementara dia mengamati jika ada dua alasan pokok yang dijelaskan dalam buku itu sebagai senjata untuk menolak keberadaan unas. Alasan pertama adalah soal legalitas unas.

 

Alasan berikutnya adalah, negara-negara yang dijadikan rujukan pemerintah Indonesia untuk menjalankan unas ternyata sudah meninggalkan ujian yang kerap diiringi kabar kecurangan ini. "Negara-negara yang dijadikan rujukan unas adalah Amerika dan Finlandia," katanya.

 

Khairil mengatakan memang betul jika di dua negara itu sudah tidak lagi menggunakan evaluasi akhir melalui tes semacam unas. Alumni ilmu statistik di Macquarie University, Australia itu menjelaskan, di Amerika maupun Finlandia sekarang sudah menerapkan tugas semacam proyek yang dikerjakan secara berkelompok untuk memecahkan persoalan tertentu.

 

Hasil dari tugas inilah yang dijadikan dasar untuk meluluskan siswa. Dia mengatakan, dalam proyek berkelompok ini para guru memberikan tugas kepada siswa untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Hasil dari tugas ini disajikan dalam bentuk laporan, kemudian para guru menilai laporan siswa ini.

 

JAKARTA - Pelaksanaan ujian nasional (unas) periode 2013 masih tahap persiapan, namun gelombang penolakan sudah mulai muncul. Diantaranya tertuang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News