Gelombang Kedua COVID-19 di Eropa Lebih Ganas dari yang Pertama

Gelombang Kedua COVID-19 di Eropa Lebih Ganas dari yang Pertama
Tentara Italia berjaga di sebuah jalan yang kosong melompong sejak diberlakukannya lockdown akibat virus corona. Foto: Reuters
Gelombang Kedua COVID-19 di Eropa Lebih Ganas dari yang Pertama Photo: Seorang pelayan melayani tamu di luar ruangan di sebuah restoran di Inggris. (ABC News: Tim Stevens)

 

Eropa bisa belajar dari kesuksesan negara-negara seperti Vietnam

Sebaliknya, beberapa negara Asia Tenggara melakukannya dengan sangat baik.

Selama dua minggu terakhir, Vietnam, Thailand dan Kamboja telah melaporkan rata-rata sekitar 0-5 kasus baru setiap hari meskipun berpopulasi padat.

Penting untuk dicatat bahwa mungkin ada kekurangan penghitungan dalam jumlah kasus dan kematian, tetapi ini tidak mengurangi keberhasilan luar biasa yang telah dicapai oleh negara-negara ini.

Jumlah total kasus di Vietnam hanya 1.113, yang sangat rendah untuk populasinya yang hampir 100 juta orang.

Salah satu taktik yang digunakan oleh otoritas kesehatan adalah pengujian yang menyasar pada orang-orang tertentu, di mana mereka berfokus pada individu berisiko tinggi dan pada hunian serta lingkungan tempat ditemukannya kasus yang terkonfirmasi.

Otoritas kesehatan juga telah menerapkan pelacakan kontak secara ekstensif, dan bertujuan untuk mengidentifikasi mereka yang berisiko terpapar, terlepas dari gejalanya.

Vietnam juga mendirikan fasilitas karantina untuk orang yang terinfeksi dan pelancong internasional untuk menekan penyebaran wabah pada level rumah tangga.

Eropa kembali berada dalam cengkeraman kembalinya COVID-19, setelah Inggris, Spanyol, dan Perancis masing-masing melaporkan ribuan kasus harian baru

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News