Gelombang Kedua COVID-19 di Eropa Lebih Ganas dari yang Pertama
Eropa bisa belajar dari kesuksesan negara-negara seperti Vietnam
Sebaliknya, beberapa negara Asia Tenggara melakukannya dengan sangat baik.
Selama dua minggu terakhir, Vietnam, Thailand dan Kamboja telah melaporkan rata-rata sekitar 0-5 kasus baru setiap hari meskipun berpopulasi padat.
Penting untuk dicatat bahwa mungkin ada kekurangan penghitungan dalam jumlah kasus dan kematian, tetapi ini tidak mengurangi keberhasilan luar biasa yang telah dicapai oleh negara-negara ini.
Jumlah total kasus di Vietnam hanya 1.113, yang sangat rendah untuk populasinya yang hampir 100 juta orang.
Salah satu taktik yang digunakan oleh otoritas kesehatan adalah pengujian yang menyasar pada orang-orang tertentu, di mana mereka berfokus pada individu berisiko tinggi dan pada hunian serta lingkungan tempat ditemukannya kasus yang terkonfirmasi.
Otoritas kesehatan juga telah menerapkan pelacakan kontak secara ekstensif, dan bertujuan untuk mengidentifikasi mereka yang berisiko terpapar, terlepas dari gejalanya.
Vietnam juga mendirikan fasilitas karantina untuk orang yang terinfeksi dan pelancong internasional untuk menekan penyebaran wabah pada level rumah tangga.
Eropa kembali berada dalam cengkeraman kembalinya COVID-19, setelah Inggris, Spanyol, dan Perancis masing-masing melaporkan ribuan kasus harian baru
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas