Gelombang Pengungsi Rohingya Menuju Aceh Terus Membesar

Gelombang Pengungsi Rohingya Menuju Aceh Terus Membesar
Abdu Rahman pernah menulis buku berjudul 'Rohingya Odyssey' tentang perjalanannya yang diterbitkan di Kanada. (ABC News: Habil Razali)

"Beberapa orang pindah ke kapal lain pada saat di laut. Seorang perempuan meninggal karena kekurangan air," katanya.

"Perjalanannya sungguh mengerikan. Ini perjalanan tujuh belas hari di laut."

Ia mengatakan persediaan makanan berupa beras dan air habis dalam seminggu, bahkan mereka harus menunggu hujan untuk minum.

Perahu mereka mencapai perairan Andaman sekitar lima atau enam hari kemudian.

"Ketika kami sampai di sana, terjadi badai disertai hujan deras. Kami semua hampir mati," katanya.

Ketakutan lain bertambah saat mesin kapal kehabisan minyak.

"Untungnya, kami mendapatkan minyak dari kapal lain di laut, dan tentu juga air," katanya.

Perahu mereka akhirnya mencapai daratan Aceh, lalu para pengungsi diselamatkan warga setempat yang iba melihat kondisi anak-anak.

Khairul, istrinya, dan tiga anak-anaknya termasuk dari seribu lebih warga Rohingya yang melarikan diri dari kamp pengungsi di Bangladesh

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News