Gelombang Tinggi dan Krisis BBM jadi Kendala Tim Evakuasi

Gelombang Tinggi dan Krisis BBM jadi Kendala Tim Evakuasi
Tim SAR gabungan dibantu masyarakat berupaya mencari dua korban speedboat terbalik yang hilang di Sungai Kayan, Rabu (21/1). Foto: Ilham/Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com - TANJUNG SELOR - Upaya pencarian dua korban hilang akibat speedboat terbalik di  Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, belum membuahkan hasil. Dimulai sejak pagi tadi hingga siang ini, Rabu (21/1), tim SAR gabungan belum menemukan keberadaan Iganitius (28), dan Katerina Nyonya Hayon (47).

Tim SAR Tarakan dikoordinir Manangap yang melakukan penelusuran mulai dari perairan Tarakan hingga Tanjung Selor justru dihadang gelombang tinggi.

"Makanya kami telat tiba di lokasi karena terkendala oleh gelombang tinggi, sehingga kami mengurangi kecepatan speedboat," kata Manangap kepada Radar Tarakan (Grup JPNN.com), Rabu (21/1).

Tiba di Tanjung Selor, SAR Tarakan yang menurunkan 9 personelnya beristirahat sejenak sembari melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara.

"Pencarian akan kami lanjutkan sekitar pukul 13.00 Wita nanti," ujarnya.

Saat ini, tim SAR gabungan lainnya dari KPLP Kabupaten Bulungan dan aparat TNI dan Polri masih melakukan penelusuran di sepanjang Sungai Kayan. Mereka juga dihadang arus sungai yang cukup deras.

"Sulitnya mendapatkan BBM untuk operasional speedboat dan kapal masyarakat yang digunakan untuk melakukan pencarian juga menjadi kendala bagi kami," kata  Sekretaris BPBD Kabupaten Bulungan Dharmawan.(gun/*isl/ris/jpnn)

 


TANJUNG SELOR - Upaya pencarian dua korban hilang akibat speedboat terbalik di  Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, belum membuahkan hasil. Dimulai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News