Gempa dan Badai Besar, Ada 1.941 Orang Tewas, Ribuan Orang Butuh Makanan dan Dokter

Direktur RS Peterson Gede mengatakan paramedis sudah berusaha melakukan yang terbaik.
"Kami tak mampu menangani semua pasien," kata dia. "Dan kami sudah menerima bantuan, tapi tidak cukup."
Di kampung tenda di Les Cayes yang banyak ditinggali anak-anak dan bayi, lebih dari seratus orang berusaha memperbaiki atap darurat dari batang kayu dan terpal yang rusak akibat badai Grace. Beberapa dari mereka berlindung di bawah lembaran plastik.
Mathieu Jameson, wakil kepala komite yang dibentuk oleh penghuni kampung tenda, mengatakan ratusan orang di sana sangat membutuhkan makanan, tempat berlindung dan perawatan kesehatan.
"Kami tak punya dokter. Kami tak punya makanan. Tiap pagi warga baru bertambah. Kami tak punya kamar mandi, tak ada tempat untuk tidur. Kami perlu makanan, kami perlu lebih banyak tenda," kata Jameson, menambahkan bahwa kampung tenda masih menunggu bantuan pemerintah.
Bau Busuk
Gempa yang menimpa Haiti terjadi lebih dari sebulan setelah negara itu terjerumus dalam krisis politik oleh pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli.
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada Selasa terlalu dini untuk mengukur dampak gempa pada proses politik di Haiti dan bahwa AS, negara donor terbesar, belum punya rencana untuk mengirim tentara ke sana.
Upaya penyelamatan pada korban gempa dilanjutkan setelah badai tropis menghantam negara di Karibia itu dengan hujan yang menyebabkan banjir berbahaya.
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Warga Kota Bogor Diminta Waspada Gempa Susulan
- Gempa M 7,2 Melanda Lepas Pantai Papua Nugini
- Gempa Myanmar, Korban Meninggal Dunia Mencapai 3.301 Orang
- Lebih dari 3.000 Orang Tewas Akibat Gempa Myanmar