Gempa NTB, 460 Meninggal, Kerugian Ekonomi Rp 7,45 Triliun

Gempa NTB, 460 Meninggal, Kerugian Ekonomi Rp 7,45 Triliun
Bangunan roboh akibat gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Foto: Kemenaker

jpnn.com, LOMBOK - Jumlah korban, pengungsi dan kerugian ekonomi hingga hari kesepuluh pascagempa bumi berkekuatan 7 SR di Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bertambah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Rabu (15/8), tercatat sþtttt8tebanyak 460 korban meninggal dunia.

Sutopo memerinci, di Kabupaten Lombok Utara 396 orang, Lombok Barat 39, Lombok Timur 12, Kota Mataram 9, Lombok Tengah 2 dan Kota Denpasar 2.

Menurut dia, jumlah korban jiwa ini masih bisa bertambah, mengingat Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Dusun Dompu Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang diduga ada empat orang.

Kemudian, evakuasi di Dusun Busur Timur Desa Rempek Kecamatan Gangga, Lombok Utara yang diduga masih ada satu orang tertimbun reruntuhan bangunan.

“Serta beberapa laporan dari masyarakat,” kata Sutopo, Rabu (15/8).

Sutopo menambahkan, jumlah korban luka-luka tercatat 7.773 orang. Sebanyak 959 orang di antaranya mengalami luka berat dan rawat inap, 6.774 lainnya luka ringan atau rawat jalan.

Sebanyak 417.529 orang mengungsi di ribuan titik pengungsian. Dari 417.529 orang mengungsi tersebut terdiri dari 187.889 laki-laki dan 229.640 perempuan. Sebaran pengungsi terdapat di Kabupaten Lombok Utara 178.122 orang terdiri dari 80.155 laki-laki, 97.967 perempuan, Lombok Barat 104.060 orang (46.827 laki-laki, 57.233 perempuan), Lombok Barat 116.453 orang (52.404 laki-laki,6 4.049 perempuan), dan Kota Mataram 18.894 orang (8.503 laki-laki, 10.391 perempuan).

Jumlah korban jiwa ini masih bisa bertambah, mengingat Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Dusun Dompu Kecamatan Kayangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News