Gempa Pangandaran Minggu Pagi, Ningrum Lari, Anaknya di Kamar Mandi

Gempa Pangandaran Minggu Pagi, Ningrum Lari, Anaknya di Kamar Mandi
Ilustrasi - Suasana Pantai Batu Karas di laut selatan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Foto: ANTARA/Feri Purnama

"Saking besarnya gempa, membuat saya panik, anak saya yang kecil saja ketinggalan di kamar mandi," katanya.

Selain warga Garut, beberapa warga lainnya dilaporkan sempat panik karena guncangan gempa cukup kuat dirasakan saat berada di dalam rumah.

Seorang warga Kota Tasikmalaya, Husna mengaku, saat gempa langsung berlari keluar rumah bersamaan dengan penghuni rumah lainnya untuk menyelamatkan diri dari bahaya gempa tersebut.

"Terasanya 5-10 detik, tapi berasa banget getarannya, aku lagi tidur, tahu-tahu tempat tidur bergetar, pintu bergetar," katanya.

Selain itu, warga di pesisiran pantai selatan di Kabupaten Tasikmalaya merasakan sama dengan guncangan gempa tersebut yang terasa cukup kuat dan berlangsung beberapa detik.

Seorang warga pesisir pantai di Kecamatan Cipatujah, Yana Taryana mengatakan, saat gempa dirinya dan warga lainnya keluar rumah karena khawatir bangunan rumah roboh.

"Saat gempa, warga di sini semua panik, keluar rumah, sebagian ada yang ke pantai melihat kondisi laut, takutnya tsunami," kata Yana.

Yana menyampaikan, kepanikan warga di pesisir pantai tidak berlangsung lama, warga kembali ke rumahnya masing-masing setelah merasa tenang dan tidak akan terjadi lagi gempa susulan.

Telah terjadi gempa di Pangandaran hari ini, Minggu, 25 Oktober 2020, yang membuat panik warga, berhamburan keluar rumah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News