Gencatan Senjata Tak Bertahan
PBB Bahas Rencana Kirim Pengawas ke Syria
Minggu, 15 April 2012 – 10:01 WIB
Bersamaan dengan itu, sekelompok penembak miterius menembak mati ulama Sayyed Nasser al-Elwi di Sayeda Zeinab, pinggiran Damaskus. "Para saksi mata mengaku melihat beberapa anggota sekte Syiah yang pro-rezim dalam kejadian itu," terang Mohammed Suleiman Khalil, aktivis di ibu kota.
Kemarin SANA juga merilis berita serangkaian ledakan di Hama. Sebuah bom meledak di bundaran kota yang terjadi bersamaan dengan adanya laporan serangan dinamit atas patroli militer. Di Aleppo dan Damaskus, serangkaian bom meledak dan menewaskan sedikitnya seorang tentara. Rezim Assad kembali menyalahkan kelompok teroris bersenjata atas serangan-serangan tersebut.
Sayangnya, seperti rangkaian kejadian yang lain, dua laporan berbeda versi itu tak bisa ditelusuri kebenarannya. Sebab, rezim Assad tak memberikan izin peliputan kepada media, kecuali SANA yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah. Damaskus juga melarang seluruh jurnalis dan pekerja media asing menyingkir dari lokasi-lokasi bentrok atas alasan keselamatan.
Sementara itu, Dewan Keamanan (DK) PBB membahas rencana pengiriman tim pengawas perdamaian untuk memantau gencatan senjata di Syria. Kemarin negara-negara anggota DK berkumpul di markas PBB di New York, AS. Pemungutan suara dijadwalkan pada pukul 11.00 waktu setempat (tadi malam WIB).
DAMASKUS - Sesuai prediksi, gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan kelompok oposisi di Syria tidak bertahan lama. Pada hari ketiga kemarin
BERITA TERKAIT
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri