Gencatan Senjata Tak Bertahan

PBB Bahas Rencana Kirim Pengawas ke Syria

Gencatan Senjata Tak Bertahan
Gencatan Senjata Tak Bertahan
Bersamaan dengan itu, sekelompok penembak miterius menembak mati ulama Sayyed Nasser al-Elwi di Sayeda Zeinab, pinggiran Damaskus. "Para saksi mata mengaku melihat beberapa anggota sekte Syiah yang pro-rezim dalam kejadian itu," terang Mohammed Suleiman Khalil, aktivis di ibu kota.

Kemarin SANA juga merilis berita serangkaian ledakan di Hama. Sebuah bom meledak di bundaran kota yang terjadi bersamaan dengan adanya laporan serangan dinamit atas patroli militer. Di Aleppo dan Damaskus, serangkaian bom meledak dan menewaskan sedikitnya seorang tentara. Rezim Assad kembali menyalahkan kelompok teroris bersenjata atas serangan-serangan tersebut.

Sayangnya, seperti rangkaian kejadian yang lain, dua laporan berbeda versi itu tak bisa ditelusuri kebenarannya. Sebab, rezim Assad tak memberikan izin peliputan kepada media, kecuali SANA yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah. Damaskus juga melarang seluruh jurnalis dan pekerja media asing menyingkir dari lokasi-lokasi bentrok atas alasan keselamatan.

Sementara itu, Dewan Keamanan (DK) PBB membahas rencana pengiriman tim pengawas perdamaian untuk memantau gencatan senjata di Syria. Kemarin negara-negara anggota DK berkumpul di markas PBB di New York, AS. Pemungutan suara dijadwalkan pada pukul 11.00 waktu setempat (tadi malam WIB).

DAMASKUS - Sesuai prediksi, gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan kelompok oposisi di Syria tidak bertahan lama. Pada hari ketiga kemarin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News