Gencatan Senjata Tak Bertahan
PBB Bahas Rencana Kirim Pengawas ke Syria
Minggu, 15 April 2012 – 10:01 WIB
Sebenarnya, gencatan senjata itu sudah menunjukkan tanda-tanda tidak bertahan sejak Jumat lalu. Tepatnya, saat massa oposisi menggelar unjuk rasa secara besar-besaran seusai salat Jumat. Aksi unjuk rasa damai oposisi tersebut menuai reaksi keras dari pasukan pemerintah. Sedikitnya, enam orang tewas saat bentrok dalam rangkaian unjuk rasa di Kota Hama. Sebagian besar di antaranya adalah aktivis oposisi.
Baca Juga:
Jumat siang lalu, Assad memang menyiagakan sejumlah besar pasukannya di kota-kota besar Syria. Langkah itu justru diklaim sebagai antisipasi atas upaya membuyarkan gencatan senjata.
Terkait tewasnya enam orang di Hama, kantor berita milik pemerintah SANA melaporkan bahwa mereka adalah korban serangan kelompok teroris bersenjata. "Jumat lalu, kelompok teroris bersenjata membunuh enam orang di Hama. Termasuk, Mayor Musa al-Yusuf," terang kantor berita tersebut. Yusuf dilaporkan terbunuh saat kelompok teroris bersenjata memberondongkan peluru ke arah mobil yang dia kendarai. Saat itu, Yusuf sedang dalam perjalanan menuju pos militer.
Di Kota Jassim, pasukan Assad menembaki kelompok aktivis oposisi yang berunjuk rasa pada Jumat malam lalu. Sedikitnya, 20 orang terluka akibat tembakan militer Syria. Di beberapa kota lainnya, para aktivis juga melaporkan pecahnya baku tembak antara pasukan pemerintah dan kelompok oposisi.
DAMASKUS - Sesuai prediksi, gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan kelompok oposisi di Syria tidak bertahan lama. Pada hari ketiga kemarin
BERITA TERKAIT
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Jepang Lanjutkan Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Kekhawatiran Global Muncul
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023