Gengsi, Penginnya Nikah Gedean

Gengsi, Penginnya Nikah Gedean
Gengsi, Penginnya Nikah Gedean. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Diakui bapak tiga anak itu, sejak awal menikah memang sudah tradisi membantu keluarga besarnya yang akan melakukan hajatan menikah.

Baik untuk membantu biaya resepsi maupun akad nikah. Sebagai putri sulung dari lima bersaudara, Sephia pun selalu membantu adik-adiknya saat menikah.

Tentunya, dengan uang hasil kerja keras Donwori karena Sephia tidak kerja.

”Dulu saya membantu seadanya. Pernah saya bantu Rp 10 juta, pernah 20 juta. Kadang bantu Rp 40 juta juga pernah. Kalau sekarang ya tidak mungkin. Banyak tanggungan,” kata Donwori.

Sebagai mantu yang sudah menganggap keluarga istrinya saudara sendiri, Donwori berusaha memberikan penjelasan baik kepada istri, mertua maupun saudaranya.

Sayangnya, pihak keluarga tidak mau menerima. Bahkan, Sephia ujug-ujug minta cerai dan keesokanya minggat ke rumah ibunya di Blauran.

”Di rumah kok tidak ada anak. Ya sudah saya kesal dan marah. Istri yang tidak izin suaminya keluar rumah itu sama saja minta cerai. Ya saya ceraikan,” kata Donwori di sela-sela sidang talak cerainya di Pengadilan Agama Klas 1 A Surabaya Jl ketintang Madya Klas, Selasa (17/1).

Sementara itu, Sephia tampaknya tidak terima dengan talak cerai tersebut. Ia balik menantang dengan didampingi pengacara.

Merasa gengsi dan punya banyak uang, si Sephia, 41, memaksa suaminya, Donwori, 45, untuk menyumbang pernikahan adiknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News