Genjot Inovasi Pembangunan dan Pemeliharaan Bendungan

Genjot Inovasi Pembangunan dan Pemeliharaan Bendungan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Foto: JPNN

“Saya meminta MLIT untuk melakukan survei terhadap bendungan yang sudah ada, mana yang berpotensi untuk ditingkatkan pemeliharaannya,” kata Basuki.

Dari hasil survei selama enam bulan sejak pertengahan 2017 tersebut, dikeluarkan rekomendasi bagi peningkatan Bendungan Kedungombo di Jawa Tengah melalui pembuatan terowongan baru sebagai saluran pembuang sedimen.

Rekomendasi lainnya adalah pembangunan cascading dam di Daerah Aliran Sungai Citarum.

Dari pengalaman Jepang, bendungan yang sudah ada dapat ditingkatkan kemanfaatannya melalui beberapa cara.

Yakni, peninggian bendungan sehingga kapasitasnya bertambah, membuat outlet baru supaya pemanfaatan kapasitas yang ada lebih efektif dan memperpanjang umur bendungan dengan membuat terowongan untuk mengalirkan sedimen.

Kelebihan melakukan peningkatan bendungan (dam upgrading) dibandingkan membuat bendungan baru yakni tidak diperlukan pembebasan lahan, lebih ramah lingkungan, dan waktu lebih cepat.

Sementara untuk jembatan, Basuki menyampaikan salah satu inovasi adalah pembangunan Jembatan Holtekamp di Provinsi Papua.

Bentang utama jembatan dengan tipe box arch steel ini dikerjakan oleh PT  PAL Indonesia di Surabaya yang memiliki fasilitas peralatan yang lengkap sehingga mempercepat dan menjamin kualitas jembatan.

Basuki Hadimuljono mendorong adanya inovasi dalam pembangunan dan manajemen operasi dan pemeliharaan waduk atau bendungan dan jembatan di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News