Genjot Percepatan Pembangunan Desa, Gus Halim: Peran Pertides Krusial

Genjot Percepatan Pembangunan Desa, Gus Halim: Peran Pertides Krusial
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim. Foto: Kemendes PDTT

Lebih jauh Gus Halim mengatakan keberadaan Dana Desa sebesar Rp468 Triliun sukses membangun desa dan terbukti kuat dalam ketahanan ekonomi. Desa terbukti kuat menghadapi efek dari Pandemi Covid-19, faktanya desa justru alami penurunan angka kemiskinan di era pandemi. Perkembangan desa juga sudah signifikan.

Tercatat tahun 2022, sekitar 6 300an Desa Mandiri dan penurunan drastis Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal.

Provinsi yang sukses menuntaskan Desa Tertinggal adalah Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta dan Bangka Belitung.

“Ke depan, harus direkonstruksi penentuan status desa karena tantangannya berbeda," kata Gus Halim.

Kesuksesan pembangunan desa, kata Gus Halim, membutuhkan dukungan semua pihak seperti Pertides dan Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar yang turut berperan dalam lahirnya Kemendes PDTT.

Sementara, Ketua Pertides Panut Mulyono mengatakan, peran perguruan tinggi untuk menyukseskan SDGs Desa dapat dilakukan dengan pengembangan dan inovasi serta berbagai kebijakan yang berbasis pada hasil penelitian.

“KKN Tematik untuk pengembangan potensi desa juga merupakan hal penting," kata Panut.

Perguruan Tinggi bisa peningkatkan kompetensi Perangkat dan Pendamping Desa melalui pendidikan dan pelatihan seperti Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim menegaskan peran perguruan tinggi sangat krusial dalam mempercepat pembangunan desa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News