Gerak Cepat Densus 88, Hasilnya Mencengangkan, Ngeri Banget
jpnn.com, MAKASSAR - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap fakta mengenai dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Dua pelaku, berinisial L dan YSM, merupakan bagian kelompok kajian pengebom di Villa Mutiara yang ditembak mati pada Rabu (6/1/2021).
"Mereka berperan bersama L dan YSM (keduanya pelaku bom bunuh diri Makassar, Red) yakni bersama-sama dalam satu kelompok kajian Villa Mutiara," ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Makassar, Senin (29/3).
Selain L dan YSM, anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror telah menangkap empat pelaku lainnya, yakni AS, SAS, MR dan AA.
Mereka merupakan bagian dari kelompok jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo, Filipina pada 2018.
Keempat terduga teroris yang ditangkap di Makassar ini, berperan memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana jihad serta membeli bahan-bahan peledak untuk disiapkan bom bunuh diri.
"Jadi keempat terduga jaringan teroris itu punya peran penting dalam memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana jihad," katanya pula.
Listyo Sigit juga mengungkap penangkapan di dua wilayah berbeda, yakni Condet Jakarta Timur, dan Bekasi Jawa Barat.
Densus 88 Antiteror bergerak cepat pascaledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
- Ditangkap Densus, 8 Orang Kelompok Jemaah Islamiyah Jadi Tersangka
- Inilah Sosok yang Ditangkap Densus 88 di Palu
- Bersenjata Laras Panjang, Densus 88 Tangkap Satu Terduga Anggota Jemaah Islamiyah di Palu
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama