Gerakan Teroris Diyakini Tidak Terorganisir

Gerakan Teroris Diyakini Tidak Terorganisir
Gerakan Teroris Diyakini Tidak Terorganisir
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Taslim Chaniago mendesak kepolisian untuk segera merubah pola-pola penanganan yang selama ini dilakukan dalam menangani aksi teror. Alasannya, gerakan teroris sudah tidak terorganisir lagi tetapi lebih kepada kehendak individual sehingga perlu ada perubahan penanganan sebagai konsekuensi dari perubahan pola teroris.

"Gerakan teroris semakin sulit dideteksi karena dalam prakteknya mereka melepas diri dari suatu organisasi. Buktinya, masjid yang berada di kantor polisi pun menjadi target sasaran peledakan bom bunuh diri, sebagaimana yang terjadi di Mapolres Cirebon, Jumat (15/4) lalu," kata Taslim, dalam acara dialog kenegaraan bertema 'Modus Baru Teror Bom dan Stabilitas Daerah', di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (20/4).

Menurut anggota DPR asal Sumatera Barat itu, ada modus baru dalam aksi teroris. Bila dalam aksi-aksi teroris sebelumnya terkait dengan jaringan yang terorganisir, kini pelaku banyak yang meledakan bom atas kehendak individual.

“Sekarang bukan perekrutan pengantin, tapi yang sudah didoktrin langsung mau menjadi pengantin tanpa terorganisir,” kata Taslim yang juga melihat tidak ada keterkaitan antara bom Cirebon dengan bom buku sebelumnya. “Kalau bom buku itu permainan intelijen.” katanya.

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Taslim Chaniago mendesak kepolisian untuk segera merubah pola-pola penanganan yang selama ini dilakukan dalam menangani

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News