Geregetan, Mendikbud: Kok Bimbel Lebih Berkuasa daripada Guru?

Geregetan, Mendikbud: Kok Bimbel Lebih Berkuasa daripada Guru?
Menteri‎ Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri‎ Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy ternyata geregetan dengan keberadaan lembaga bimbingan belajar (Bimbel).

Menurut dia, Bimbel memberikan efek negatif terhadap dunia pendidikan karena guru tidak lagi punya kedaulatan.

"Kenapa saya ngotot ujian nasional (UN) dimoratorium, salah satunya ya karena makin eksisnya Bimbel. Semuanya Bimbel yang menentukan, seolah-olah Bimbel itu tahu apa saja materi yang akan diujiankan," kata Muhadjir, Jumat (2‎3/12).

Dari penilaian mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, dengan besarnya pengaruh Bimbel, kedaulatan guru tergerogoti.

Kata dia bila kedaulatan guru dirampas, maka akan sulit menetapkan standar pendidikan.

"Siswa lebih percaya kepada pengajar Bimbel ketimbang guru-gurunya. Siswa juga berani bayar mahal terhadap kisi-kisi soal yang belum tentu kebenarannya. Semangat kompetisi siswa mulai ditinggalkan," terangnya.

Ke depan, lanjut Muhadjir, efek negatif UN akan diminimalisir. Salah satunya lewat pemberlakukan UN berbasis komputer (UNBK).

Selain itu ujian sekolah berstandar nasional (USBN) akan dilaksanakan dengan harapan muncul semangat kompetisi di kalangan siswa.(esy/jpnn)

JAKARTA - Menteri‎ Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy ternyata geregetan dengan keberadaan lembaga bimbingan belajar (Bimbel).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News