Gereja GPIB depan Istana Bogor Langsung Meniadakan Ibadah Minggu

Gereja GPIB depan Istana Bogor Langsung Meniadakan Ibadah Minggu
GPIB Zebaoth Bogor, Jabar meniadakan ibadah Minggu. Foto: Pojoksatu

jpnn.com, BOGOR - GPIB Zebaoth Bogor, Jabar angkat bicara terkait adanya jemaat GPIB yang meninggal usai pertemuan di Bogor pada akhir Februari lalu.

Menurut Ketua Majelis Jemaat GPIB Zebaoth Bogor Pendeta Omiek Kaharudin, pertemuan di Bogor adalah Rapat Kerja Tahunan atau Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2020.

PST GPIB 2020 dilaksanakan pada 26-29 Februari lalu di Aston hotel BNR Bogor. Pertemuan tersebut dihadiri kurang lebih 600 orang utusan dari 25 provinsi. Para peserta rata-rata adalah pendeta.

PST GPIB merupakan program tahunan GPIB dengan penanggung jawab Majelis Sinode GPIB. Untuk pelaksanaannya, Majelis Sinode membentuk dan menugaskan panitia yaitu Mupel GPIB Jabar 2.

“Peran Zebaoth Bogor hanya tempat pendaftaran saja sesuai permintaan Majelis Sinode dan setelah pendaftaran para peserta mencari tempat penginapan masing-masing dan besok paginya tanggal 26 Februari 2020 baru menuju ke Aston hotel BNR,” kata Pendeta Omiek Kaharudin dalam press release yang diterima Pojoksatu.id, Sabtu (21/3).

Terkait adanya jemaat GPIB meninggal setelah mengikuti PST, Pendeta Omiek mengatakan, Majelis Sinode GPIB telah memberikan penjelasan sebagai bagian dari tanggung jawabnya.

Laporan yang akurat dari Majelis Sinode dan bisa dipercaya, sebagai berikut:

Pertama, empat orang yang meninggal warga GPIB setelah mengikuti PST. Dari keempatnya hanya dua orang yang sempat menjalani pemeriksaan. Satu terkena infeksi menular sedangkan satu lagi terindikasi covid-19.

Kegiatan GPIB di Aston Bogor Februari lalu mengumpulkan sekitar 600 orang yang kebanyakan pendeta dari 25 provinsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News