Gerindra Anggap Mimpi Pertumbuhan Ekonomi Tak Realistis
jpnn.com - JAKARTA - Prediksi ekonomi nasional dalam RUU ÀPBN 2016 dinilai terlalu percaya diri dan tidak realistis. Sebagaimana diketahui, pemerintah mematok pertumbuhan Ekonomi 5,5 persen.
"Ini sangat tidak mungkin, apalagi alasannya adalah perbaikan ekonomi dunia yang dimotori oleh Amerika Serikat. Dan perbaikan ekonomi di Eropa sangat tidak mempunyai efek kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Arief Poyuono, Sabtu (15/8).
Menurut Arif, investor dunia, khususnya investor dari Amerika Serikat, Timur tengah dan Tiongkok akan lebih tertarik untuk berinvestasi di Eropa yang sudah mempunyai infrastruktur yang lebih mendukung investasi dibandingkan di Indonesia.
Sebab akibat krisis di Eropa saat ini banyak proyek dan aset-aset di Benua Biru yang punya nilai sangat murah dibandingkan di Indonesia. "Dan Eropa memiliki tenaga kerja yang lebih memiliki skill dibandingkan tenaga kerja di Indonesia," demikian Arief. (ysa)
JAKARTA - Prediksi ekonomi nasional dalam RUU ÀPBN 2016 dinilai terlalu percaya diri dan tidak realistis. Sebagaimana diketahui, pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024
- Stimuno Kembali Raih Penghargaan Top Brand For Kids Awards
- Pupuk Kaltim Beri Reward 15 Distributor Ritel Terbaik, Jalan-jalan ke Luar Negeri
- Birkenstock Meluncurkan Sandal Terbaru, Desainnya Masa Kini, Cek Harganya