Gerindra Dinilai Mulai Hadang Jokowi secara Sistematis

Gerindra Dinilai Mulai Hadang Jokowi secara Sistematis
Gerindra Dinilai Mulai Hadang Jokowi secara Sistematis

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah partai politik diduga mulai melancarkan strategi politik menghambat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai calon presiden (capres) pada pemilu 2014.

Menurut Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, strategi dilancarkan karena elektabilitas pria yang akrab disapa Jokowi tersebut masih terus menjulang.

"Polanya bahkan cukup sistematis. Saya menangkap kesan skenario itu salah satunya mulai dibangun Partai Gerindra yang akan mencalonkan Prabowo Subianto," ujarnya di Jakarta, Jumat (6/9).

Menurut Said, ada tiga alasan yang melatarbelakangi pandangannya. Yang pertama, pernyataan Ketua Umum Gerindra, Suhardi, mulai menyoal kontrak politik antara Gerindra dan PDI-P terkait duet Jokowi-Ahok.

"Disebut, wajib melaksanakan tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sampai akhir masa jabatan. Dalam perspektif politik, pernyataan ini jelas sekali makna dan arahnya. Bahwa Gerindra hendak menghadang Jokowi maju dalam Pilpres," katanya.

Karena kalau Jokowi diminta menjabat sebagai Gubernur sampai 2017, artinya mantan Wali Kota Solo tersebut tidak bisa berlaga di 2014.

Alasan kedua, terlontarnya ucapan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuk Tjahja Purnama yang mengatakan Gerindra mungkin tidak menginginkan Jokowi menjadi capres.

"Seorang Ahok yang kita kenal tentu tidak mungkin berani bicara tentang sesuatu yang tidak ada background-nya. Apalagi pernyataan itu menyangkut langsung atasan dan partainya. Saya menduga apa yang disampaikan Ahok bersumber dari internal Partai Gerindra sendiri," kata Said.

JAKARTA - Sejumlah partai politik diduga mulai melancarkan strategi politik menghambat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju sebagai calon presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News