Gerindra: Perjuangan Berat Butuh Dana Besar

Gerindra: Perjuangan Berat Butuh Dana Besar
Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, penggalangan dana yang dilakukan partainya adalah dalam rangka menghadapi perjuangan politik yang akan datang. "Dana itu akan kami gunakan untuk perjuangan politik kami," kata Muzani, Jumat (22/6).

Wakil ketua MPR itu mengatakan, semakin banyak orang yang berpartisipasi dalam perjuangan tersebut tentu kian bagus. Menurutnya, dengan berpartisipasi berarti orang merasa dalam barisan, rasa, dan cita-cita yang sama. "Itu akan semakin memperkuat perjuangan kami, atau kebersamaan kami dengan mereka dalam berkontribusi," katanya.

Dia mengakui, perjuangan yang berat memerlukan dana yang besar. Sedangkan kemampuan Partai Gerindra untuk membiayai perjuangan itu terbatas. Karena itu, partainya berinisiatif menggalang dana.

"Sumber dana kami terbatas, sementara biaya politik yang harus kami tanggung tidak kecil, sehingga hal-hal itu yang menyebabkan kami harus melakukan cara seperti itu," katanya.

Menurut Muzani, penggalangan dana untuk perjuangan politik seperti ini kurang lazim dilakukan di Indonesia. Sebab, biasanya orang yang akan berlaga dalam satu medan perjuangan, sudah siap dengan segala macam tetek bengeknya.

"Tapi saya kira apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo adalah sebuah kejujuran, sebuah keadaan yang menggambarkan apa adanya tentang posisi beliau saat ini," ungkap Muzani.

Sselain insentif materi, tambah Muzani, penggalangan dana itu diharapkan juga memberikan tambahan elektabilitas. Serta insentif positif lainnya. Dia mengatakan Partai Gerindra memiliki cita-cita yang tulus, dan semangat besar. Namun, pembiayaan politik yang besar harus bisa digotong bersama-sama.
"Gerindra akan sangat bergembira dan berterima kasih dan merasa mendapatkan kehormatan yang besar," katanya.

Menurut Muzani, Partai Gerindra sedang menghitung berapa kebutuhan dana yang diperlukan. Dia mencontohkan, salah satu yang paling menggunakan dana besar adalah pembiayaan saksi. Dia memperkirakan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) bisa membengkak dari 600 menjadi 900 ribu. Kalau satu TPS ditempat dua orang, maka secara keseluruhan membutuhkan sekitar 1800 saksi. Di mana mereka juga harus dilakukan penggalangan, pelatihan, pergerakan dan pengamanan.
"Semua itu memerlukan biaya. Jadi 1800 itu bukan angka yang kecil ya kalau langkahnya dihitung sekian rupiah. Belum pembiayaan untuk kebutuhan lainnya," paparnya.

Sekjen Partai Gerindra mengatakan, penggalangan dana yang dilakukan partainya adalah dalam rangka menghadapi perjuangan politik yang akan datang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News