Geser Arah Kiblat Harus Pakai Alat Khusus

Geser Arah Kiblat Harus Pakai Alat Khusus
Geser Arah Kiblat Harus Pakai Alat Khusus
PEKANBARU - Kantor Departemen Agama Kota Pekanbaru menginstruksikan kepada para pengurus masjid dan mushala agar mengajukan surat permohonan pengukuran arah kiblat, sebelum menggeser arah kiblat untuk disesuaikan dengan revisi yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap fatwa Nomor 3 Tahun 2010 tentang arah kiblat. Alasannya, penggeseran arah kiblat agar bisa pas ke arah barat laut, tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Jika masih belum pas, malah bisa memunculkan komplain dari masyarakat.

Kepala Seksi Urusan Agama Islam (Kasi Urais) H Zulkifli R MA yang juga Imam Masjid Agung Annur, Pekanbaru, mengatakan, pengukuran harus dilakukan dengan alat khusus yang ada di kantornya.

"Begitupun kepada pengelola masjid atau musala yang hendak dibangun, kami sarankan untuk bisa mengukur terlebih dahulu arah kiblat sebelum membangun. Kami memiliki alat khusus yang disediakan untuk mengukurnya," ujar Zulkifli R MA, saat dikonfirmasi mengenai masalah tindak lanjut pelaksanaan fatwa MUI.

Dijelaskan, di wilayah Kota Pekanbaru, sebagian besar masjid masih menggunakan kiblat dengan arah yang sama dengan sebelumnya. Namun, ada juga beberapa masjid dan musala yang mengubah arah kiblat untuk salat, sesuai dengan revisi fatwa MUI.

PEKANBARU - Kantor Departemen Agama Kota Pekanbaru menginstruksikan kepada para pengurus masjid dan mushala agar mengajukan surat permohonan pengukuran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News