Gibran Birokrasi
Oleh: Dahlan Iskan
Atasan mereka sudah tidak sempat mencatat prestasi itu –apalagi memberikan penghargaan dalam bentuk karier.
Mereka sudah lebih sibuk lirik-sana-lirik-sini. Sambil sembunyi-sembunyi: cari cantolan baru.
Yang lebih melemahkan lagi: semua birokrasi akan lebih hati-hati. Tidak mau salah ambil keputusan. Tidak berani tanda tangan yang mengandung risiko.
Mereka juga lebih berani menolak perintah atasan. Setidaknya ngelesi. Muter-muter. Mungkin masih terlihat takut pada atasan tetapi itu pura-pura. Gerak pun kian lambat.
Atasan memerintahkan A, bawahan pura-pura salah dengar. Capaian target bisa meleset.
Satu kalimat Megawati tersebut belum bisa membuat kerbau itu berjalan lagi.
Kalimat Megawati itu sangat menenangkan tetapi belum bisa jadi cambuk untuk menggerakkan mereka. Tidak akan ada cambuk.
Model apa pun. Siklus lame duck itu sudah seperti menjadi sunnatullah. Itulah salah satu kelemahan sistem demokrasi.
KALIMAT sejuk ini rasanya seperti boba di kala dahaga, apalagi Megawati Soekarnoputri yang mengucapkannya. Apakah Gibran jadi jaminan?
- Erick Thohir Antusias dengan Program Makan Bergizi Gratis dari Prabowo-Gibran
- Suara Mengempis di Pileg 2024, Riyanta Ambil Formulir Cawagub Jateng dari PDIP
- Syarief Hasan Dorong Guru Besar Berkontribusi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Gibran Akui Program Makan Siang Gratis Makin Dikenal Gegara Olok-Olokan Netizen
- Kereta Cepat SFO-LA
- Luhut Siap jadi Penasihat Prabowo, JK: Boleh Saja, Asal