Gigi Korban Tewas Kenaikan BBM Sampai Copot
jpnn.com - JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Agus Rianto menegaskan bahwa hasil pemeriksaan dokter forensik terhadap Muhammad Arif alias Ari (17), yang tewas saat aksi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/11) bukan karena lindasan mobil water cannon. Menurutnya, korban tewas diduga diakibatkan benda tumpul.
"Sesuai informasi yang kita dapat dari Sulsel, hasil pemeriksaan dokter forensik RS Wahidin Makassar, penyebab meninggal dunianya korban itu bukan karena tertabrak, ditabrak atau dilindas water canon Polri. Itu hasil penjelasalan forensik," ungkap Agus kepada pers di Mabes Polri, Jumat (28/11).
Dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa saat ditemukan posisi korban dalam keadaan tertelungkup. "Ditemukan satu gigi dalam keadaan copot," jelasnya.
Ia melanjutkan pemeriksaan lainnya juga menemukan bahwa di bawah rambut pada kepala bagian belakang, terdapat luka robek 6 centimeter. "Dimungkinkan akibat benda tumpul," tegasnya.
Agus menegaskan bahwa korban meninggal dunia karena gagal nafas akibat pendarahan karena luka yang diderita. "Jadi, korban meninggal dunia bukan terlindas mobil polisi," ungkap Agus. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Agus Rianto menegaskan bahwa hasil pemeriksaan dokter forensik terhadap Muhammad Arif
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental
- Keluarga Keberatan Jenazah Brigadir RA Diautopsi, Alasannya Begini
- Ketua Dewan Pembina Jadi Presiden RI, HKTI Optimistis Petani Jadi Lebih Sejahtera
- Pemkab Tabanan Sukses Turunkan Angka Stunting Menjadi 6,3 Persen
- 3 Janji Menteri Anas yang Ditunggu Honorer & PPPK, Jangan Diulur