Gila Harta dan Kuasa, Penyakit Pemimpin Asia
Pemimpin korup yang tak kalah beruntung adalah Joseph Ejercito Estrada. Mantan presiden Filipina itu hanya mendekam sebulan dibui. Padahal, dia divonis penjara seumur hidup karena terbukti menerima suap.
Estrada terbukti menerima suap dari para pengusaha tembakau dan juga bos judi Filipina. Jumlahnya tidak sedikit. Yakni, mencapai USD 85 juta atau setara Rp 1,26 triliun.
Pada 12 September 2007, dia dijatuhi vonis seumur hidup. Namun, Presiden Gloria Macapagal-Arroyo mengampuni Estrada. Pada 22 Oktober 2007, Estrada bebas.
Keputusan Arroyo itu jelas membuat geram para jaksa dan penyidik. Mereka merasa kerja keras mereka sia-sia. Apalagi, mereka butuh waktu sekitar enam tahun untuk membuktikan bahwa Estrada bersalah.
Estrada juga diuntungkan sifat pemaaf dan gampang lupa masyarakat Filipina. Kini, setelah satu dekade lebih berlalu sejak skandal korupsi yang mencoreng nama baiknya, dia hidup nyaman. Dia bahkan sudah berpolitik lagi. Tepatnya, menjadi wali kota Manila. (sha/c19/hep)
Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak sedang berusaha lepas dari jerat 32 dakwaan korupsi. Namun, dia bukan satu-satunya
Redaktur & Reporter : Adil
- Inisial B
- KPK: Jika Tidak Ada Iktikad Baik, Bupati Mimika Akan Kami Jemput Paksa
- Indonesia jadi Tuan Rumah SOMMLAT, Kemenkumham: Akan Ada Agenda Penting yang Dibahas
- Langkah Kejagung Sikat Korupsi Tambang Tuai Apresiasi, Kali Ini dari PAN
- Pitra Romadoni Raih Penghargaan Professional Lawyer Asia
- Kejagung Dinilai Tepat dalam Menetapkan Tersangka Korupsi Timah